Anime Dandadan berhasil menarik perhatian pecinta anime, baik di Jepang maupun di Indonesia. Salah satu yang membuatnya menarik adalah dialog dan hubungan dinamis kedua karakter utamanya.
Waktu membaca pengumuman susunan seiyu: Shion Wakayama sebagai Momo Ayase, Natsuki Hanae sebagai Ken Takakura (Okarun), Nana Mizuki sebagai Seiko Ayase, Ayane Sakura sebagai Aira Shiratori, dan Kaito Ishikawa sebagai Jin Enjouji, sepintas tidak ada yang aneh… eh, bentar, Wakayama meranin Momo?
Shion Wakayama sebagai Momo Ayase
Untuk memastikan tidak salah baca susunan seiyunya, saya coba membaca ulang dan mencari info lebih detail karakteristik Momo. Momo, gadis SMA ceplas-ceplos ala gyaru, disisi lain ia peka pada orang lain.
Selama ini, di benak saya Wakayama adalah seiyu yang memiliki suara asli serak-serak basah dan nada suaranya cenderung kalem dan melengking di akhir suku kata (setidaknya itu citranya di awal karier). Dari segi akting ia termasuk seiyu dengan akting yang realistis tak seperti kebanyakan seiyu pada umumnya. Dia cocok memerankan karakter yang lebih realistis seperti Aoi Aioi (Sora no Aosa wo Shiru Hito yo), Mai Kawai (Hakozume), Yume Minami (SSSS.Dynazenon), atau Takina Inoue (Lycoris Recoil) yang meskipun anime action tapi juga menonjolkan cerita hari-hari biasanya. Tak terpikirkan Wakayama memerankan karakter gyaru yang mencolok.
Untuk memahami keputusan sutradara Fuuga Yamashiro dan tim produksi Dandadan memilih Wakayama sebagai Momo, saya coba mengulik lagi radio dan event yang dihadiri Wakayama. Akhirnya saya mendapat jawabannya. Ketika Wakayama muncul di event formal atau datang di acara radio sebagai bintang tamu, umumnya nada bicaranya memang kalem dan melengking di akhir. Namun, ketika membawakan acara reguler bersama seiyu yang sudah ia kenal atau membawakan acara sendiri, ia jadi lebih bebas dan terkadang saat antusias, nada suaranya secara natural jadi lebih rendah (seperti karakter berandal yang pengen ngajak gelut).
Apa Adanya dan Tidak Terjebak pada Stereotipe
Gaya pembawaan Wakayama yang bebas ketika membawakan acaranya sendiri dan nada bicaranya saat antusias memang mendekati karakter gyaru.
Mizuki, pemeran dari Seiko memuji akting Wakayama yang apa adanya. Hanae, pemeran dari Okarun juga mengapresiasi akting Wakayama yang tidak terjebak pada stereotipe gyaru. Daripada terlalu terpaku dengan penampilan Momo yang seorang gyaru, akting Wakayama lebih fokus pada kepribadian Momo yang bebas dan peka terhadap orang lain.
Membuka Potensi Baru
Gyaru di dunia nyata maupun dalam anime identik dengan gadis yang memiliki penampilan, makeup, dan gaya bicara yang mencolok. Istilah gyaru sendiri diambil dari bahasa inggris “girl” yang diinterpretasikan sebagai gadis ceria dan energik yang mengekspresikan diri melalui fashion dan gaya hidup yang bebas, "berani" dan “imut”.
Menariknya, penciptaan karakter Momo tidak terpaku pada penampilan luarnya, tetapi lebih ke kepribadian karakternya. Meskipun membawakan karakter gyaru, Wakayama berakting natural seperti biasanya tanpa banyak “makeup”. Akting Wakayama berfokus pada kepribadian Momo yang energik dan bebas. Hal ini bisa dipahami mengingat penampilan gyaru yang mencolok sebenarnya hanya salah satu output dari ekspresi perasaannya, lebih dari itu ia ingin menunjukkan “perlawanan” melalui gaya hidupnya yang bebas, berani, dan berbeda dengan orang lain pada umumnya.