Perbedaan Akting dalam Anime dan Film atau Drama Jepang

Anime, film dan drama (dorama) atau sinetron sama-sama karya seni dalam bentuk audio visual. Seperti namanya, secara visual anime menggunakan animasi. Sementara film dan drama umumnya menggunakan artis nyata dan terkadang juga menggunakan efek visual yang realistis, ada juga film yang menggunakan animasi penuh meskipun tidak banyak.

Orang yang memerankan tokoh cerita ketiga karya seni tersebut disebut pemeran (artis) atau dalam anime disebut seiyu (声優) yang secara harfiah berarti pemeran suara atau dalam bahasa Indonesia disebut pengisi suara. Akting seiyu/artis dalam memerankan tokoh menjadi salah satu faktor penting keberhasilan ketiga karya seni tersebut.

Natural

Penggambaran tokoh dalam film/drama biasanya lebih realistis dibanding anime salah satunya karena diperankan oleh artis nyata. Karena itu, akting pemeran film/drama relatif lebih natural, baik dalam percakapan maupun gestur. 

Jika diibaratkan masakan, akting pemeran film/drama layaknya sayur bening yang menyegarkan.

Unik

Meskipun seiyu juga disebut pemeran (役者) sama seperti pemeran film dan drama, tetapi pendekatan seiyu ketika berakting dalam anime sedikit berbeda dengan pemeran film/drama, khususnya di Jepang.

Sering kali dalam anime, penggambaran tokoh atau karakter dibuat lebih ekspresif agar lebih menarik dan perasaan karakternya lebih mudah tersampaikan ke penonton. Karena itu, umumnya seiyu “menebalkan” aktingnya untuk mengimbangi ekspresi dari karakter yang diperankannya. Usia, kepribadian dan tampilan karakter yang berbeda-beda dalam anime juga menuntut seiyu lebih inovatif dalam memerankan karakternya. Salah satunya dengan memperjelas ciri khas suaranya atau bahkan mengubah nada suaranya agar lebih unik dan mudah dibedakan antara karakter yang diperankannya dengan karakter lain.

Selain itu, seiyu yang memiliki suara unik juga lebih mudah meninggalkan kesan, baik oleh penonton maupun sutradara anime. Keunikan suara bagi seiyu menjadi salah satu modal utama selain kemampuan akting sebagai brand yang membuatnya mudah dikenal.

Akting seiyu layaknya rendang yang memiliki cita rasa khas dan nendang. 

Seiyu Reguler

Banyak seiyu yang terkenal karena suaranya yang unik, diantaranya Takehito Koyasu (Dio Brando dalam JoJo no Kimyou na Bouken) yang dikenal dengan suara khasnya saat mengatakan “Za Warudo”, atau Saori Hayami (Shinobu Kochou dalam Kimetsu no Yaiba) yang langsung dapat dikenali suara lembutnya ketika mengucapkan “Moshi-moshi”, atau Miyuki Sawashiro (Kurapika dalam Hunter x Hunter) dan Kenjirou Tsuda (Kento Nanami dalam Jujutsu Kaisen) yang bahkan dapat dikenali hanya dengan helaan napasnya.

Seiyu Alternatif

Meskipun banyak seiyu yang menonjol karena suaranya yang khas, tetapi ada juga seiyu yang menonjol karena pendekatan aktingnya yang “tidak biasa”. Seiyu yang cara beraktingnya lebih seperti pemeran film dibanding pemeran karakter dalam anime. Seperti Miyu Irino (Jinta Yadomi dalam AnoHana), Sumire Morohoshi (Emma dalam Yakusoku no Neverland), Yume Miyamoto (Rikka Takarada dalam SSSS.Gridman) dan Shion Wakayama (Momo Ayase dalam Dandadan) yang sama-sama mengawali karier sebagai artis cilik di Gekidan Himawari.

Bukan tentang Mana yang Benar

Proses produksi dan target penonton anime, film dan drama berbeda-beda. Setiap tokoh atau karakter pun berbeda-beda. Karena itu, pendekatan akting artis dan seiyu juga berbeda-beda. Karakter yang sama pun, ketika diperankan oleh seiyu yang berbeda akan terlihat jelas perbedaannya. Bukan hanya karena suara mereka berbeda, tetapi karena pendekatan akting yang mereka ambil juga berbeda.

Bahkan karakter yang sama dan diperankan oleh seiyu yang sama pun pendekatan aktingnya bisa berbeda ketika rekaman dilakukan di waktu yang berbeda, contohnya dalam anime sekuel. Perbedaan itu bisa timbul karena faktor bertambahnya usia dan pengalaman seiyu, bisa juga karena pemahamannya terhadap karakter yang berubah seiring bertambahnya informasi terkait karakter yang diperankannya. 

Banyak seiyu mengatakan kebenaran dalam berakting itu hal yang sulit diketahui. Karena itu, sebagai pemeran yang bisa dilakukan adalah berusaha yang terbaik memerankan karakternya agar sedekat mungkin dengan karakter itu sendiri.